Seni dengan Mikroba Ini Bakal Buat Kamu Kagum
Siapa disini yang nggak suka pelajaran Biologi tapi suka pelajaran Seni? Eits, jangan salah loh ternyata Biologi juga bisa jadi seni yang keren banget. Baru-baru ini, Persatuan Microbiologists (orang-orang yang meneliti makhluk mikro seperti bakteri, jamur, ganggang, dll) di Amerika menyelenggarakan suatu kompetisi super unik yang diberi nama ‘Agar Art’. Ini bukan kompetisi tentang makanan kenyal agar-agar loh tapi kompetisi dimana para microbiologists dari seluruh dunia menciptakan seni dari berbagai jenis mikroba.
Kalau kamu belum tahu, Agar itu sendiri adalah salah satu media yang diperlukan untuk menghitung dan melihat aktifitas makhluk-makhluk mikro. Jadi, mereka semua ditantang nih menciptakan seni dari pertumbuhan para mikroba. Keren kan? Kebayang nggak sih, sebuah ilmu yang ribetnya minta ampun bisa jadi karya seni yang unik dan menarik untuk diliat? Mau tau kan gimana serunya kompetisi ini dan hasilnya? Berikut gambar-gambarnya.
Karya ini mirip dengan milik sang pelukis Van Gogh berjudul Starry Night. Bedanya ini bukan di atas kanvas tapi di atas piring percobaan, bahannya juga bukan cat air tapi berbagai bakteri yaitu Proteus Mirabilis, Acinetobacter Baumanii, Enterococcus Faecalis, dan Klebsiella Pneumoni. Ini jelas bukan hal mudah loh karena bekerja dengan berbagai mikrobiologi penyebab penyakit ini pasti butuh keahlian ekstra.
Cantiknya. Hasil karya ini diberi nama Flowering Sunshine. Ini dibuat dari bakteri Shigella dan Salmonella. Wah, bakteri aja kok sekeren ini ya?
Emang dasarnya orang biologi, karyanya ya terinspirasi dari salah satu bagian dalam sistem syaraf manusia, Neurons. Ini juara satunya loh!
Kumpulan mikrobiologi menyerupai ombak ini memang diberi nama ‘The Great Waves’ atau ombak besar. Ssstt, karya seni ini tercipta dari kumpulan mikrobiologi dari famili yang sama loh, Candida. Keren, mereka kompak juga ya ternyata.
Karya seni bertema langit malam ini dibuat dari satu jenis bakteri saja, yaitu Streptomyces coelicolor. Bagus kan.
Karya ini dibuat oleh pemenang kompetisi yang juga membuat karya dengan judul ‘Neurons’ dan menjadi juara favorit. Karya dengan judul ‘Cell to Cell’ ini dibuat oleh Mermet Berkmen dan Maria Pernil menggunakan Nesterenkonia, Deinociccus, dan Sphingomonas.